A7x - Afterlife

Like walking into a dream, so unlike what you've seen
so unsure but it seems, ’cause we’ve been waiting for you
Fallen into this place, just giving you a small taste
of your afterlife here so stay, you'll be back here soon anyway

I see a distant light, but girl this can't be right
Such a surreal place to see so how did this come to be
Arrived too early

And when I think of all the places I just don't belong
I've come to grips with life and realize this is going too far

I don't belong here, we gotta move on dear escape from this afterlife
’Cause this time I'm right to move on and on, far away from here

A place of hope and no pain, perfect skies with no rain
Can leave this place but refrain, ’cause we've been waiting for you
Fallen into this place, just giving you a small taste
of your afterlife here so stay, you'll be back here soon anyway

This peace on earth's not right (with my back against the wall)
No pain or sign of time (I’m much too young to fall)
So out of place don't wanna stay, I feel wrong and that's my sign
I've made up my mind

Gave me your hand but realize I just wanna say goodbye
Please understand I have to leave and carry on my own life

I don't belong here, I gotta move on dear escape from this afterlife
’Cause this time I'm right to move on and on, far away from here
Got nothing against you and surely I'll miss you
This place full of peace and light, and I’d hope you might
take me back inside when the time is right

Loved ones back home all crying ’cause they're already missing me
I pray by the grace of God that there's somebody listening
Give me a chance to be that person I wanna be
(I am unbroken; I’m choking on this ecstasy)
Oh Lord I'll try so hard but you gotta let go of me
(Unbreak me, unchain me, I need another chance to live)

(Fast Guitar Solo)
(Screaming)
(Laughing)

I don't belong here, I gotta move on dear escape from this afterlife
’Cause this time I'm right to move on and on, far away from here
Got nothing against you and surely I'll miss you
This place full of peace and light, and I’d hope you might
take me back inside when the time is right

Bullet For My Valentine - All These Things I Hate



Songwriters: TUCK, MATTHEW/JAMES, JASON/PAGET, MICHAEL/TOMAS, MICHAEL

Once more I'll say goodbye to you
Things happen but we don't really know why
If it's supposed to be like this
Why do most of us ignore the chance to miss?
Oh, yeah

Torn apart at the seams of my dreams turn to tears
I'm not feelin' this situation
Run away try to find that safe place you can hide
It's the best place to be when you're feeling like

Me
(Me)
Yeah
(Yeah)
All these things I hate revolve around

Me
(Me)
Yeah
(Yeah)
Just back off before I snap

Once more you tell those lies to me
Why can't you just be straight up with honesty?
(Honesty)
When you say those things in my ear
Why do you always tell me what you wanna hear?
(Wanna hear)
Oh yeah
(Yeah)

Wear your heart on your sleeve, make things hard to believe
I'm not feelin' this situation
Run away try to find that safe place you can hide
It's the best place to be when you're feeling like

Me
(Me)
Yeah
(Yeah)
All these things I hate revolve around

Me
(Me)
Yeah
(Yeah)
Just back off before I snap

And you'll see
(Yeah)
Me
(Me)
All these things I hate revolve around

Me
(Me)
Yeah
(Yeah)
Just back off before I snap

Torn apart of the seams of my dreams, turn to tears
I'm not feelin' this situation
Run away try to find that safe place you can hide
It's the best place to be when you're feeling like me
(It's the best place to be when you're)

Me
(Me)
Yeah
(Yeah)
All these things I hate revolve around

Me
(Me)
Yeah
(Yeah)
Just back off before I snap

And you'll see
(Yeah)
Me
(Me)
All these things I hate revolve around

Me
(Me)
Yeah
(Yeah)
Just back off before I snap

Bullet For My Valentine - All These Things I Hate



Songwriters: TUCK, MATTHEW/JAMES, JASON/PAGET, MICHAEL/TOMAS, MICHAEL

Once more I'll say goodbye to you
Things happen but we don't really know why
If it's supposed to be like this
Why do most of us ignore the chance to miss?
Oh, yeah

Torn apart at the seams of my dreams turn to tears
I'm not feelin' this situation
Run away try to find that safe place you can hide
It's the best place to be when you're feeling like

Me
(Me)
Yeah
(Yeah)
All these things I hate revolve around

Me
(Me)
Yeah
(Yeah)
Just back off before I snap

Once more you tell those lies to me
Why can't you just be straight up with honesty?
(Honesty)
When you say those things in my ear
Why do you always tell me what you wanna hear?
(Wanna hear)
Oh yeah
(Yeah)

Wear your heart on your sleeve, make things hard to believe
I'm not feelin' this situation
Run away try to find that safe place you can hide
It's the best place to be when you're feeling like

Me
(Me)
Yeah
(Yeah)
All these things I hate revolve around

Me
(Me)
Yeah
(Yeah)
Just back off before I snap

And you'll see
(Yeah)
Me
(Me)
All these things I hate revolve around

Me
(Me)
Yeah
(Yeah)
Just back off before I snap

Torn apart of the seams of my dreams, turn to tears
I'm not feelin' this situation
Run away try to find that safe place you can hide
It's the best place to be when you're feeling like me
(It's the best place to be when you're)

Me
(Me)
Yeah
(Yeah)
All these things I hate revolve around

Me
(Me)
Yeah
(Yeah)
Just back off before I snap

And you'll see
(Yeah)
Me
(Me)
All these things I hate revolve around

Me
(Me)
Yeah
(Yeah)
Just back off before I snap

Bullet For My Valentine



Bullet For My Valentine (disingkat jadi BFMV, B4MV, atau Bullet) adalah
band metalcore dari Bridgend, dibentuk pada tahun 1998. Band ini terdiri dari Matt Tuck (vokal, gitar ritme), Michael Paget (lead guitar), Jason James (gitar bass, backing vokal), dan Michael Thomas (drum). Mereka dibentuk dengan nama Jeff Killed John dan memulai karir musik mereka dengan mengcover lagu-lagu Metallica dan Nirvana. Jeff Killed John mencatat enam lagu yang tidak dirilis, dua lagu ini kemudian didaur ulang dalam karir mereka sebagai Bullet for My Valentine. Kesulitan keuangan membuat Jeff Killed John melakukan perubahan nama, yang diikuti dengan perubahan arah musik. Pada tahun 2002, band ini dijamin kontrak lima-album dengan Sony BMG. Band ini telah menyatakan bahwa musik mereka dipengaruhi oleh band heavy metal klasik seperti Metallica, Iron Maiden, dan Slayer. Band ini merupakan bagian dari scene musik Cardiff.

Berikut Profil Band Metal ini :
Nama : Bullet For My Valentine
Nama Lain : BFMV, B4MV, Bullet dll.
Asal : Bridgend, Wales
Genre : Metalcore
Tahun aktif : 1995 s/d sekarang
Persahaan Rekaman : Columbia (UK), Trustkill Records (US), Gun Records / Sony BMG, Jive Records (sekarang)
Anggota : Matt Tuck, Michael Paget, Jason James dan Michael Thomas.
Mantan Anggota : Nick Crandle

Jangan Menyebut Dua Frasa Itu

Jangan Menyebut Dua Frasa Itu

Cerpen Marhalim Zaini

Yang hidup di tepi laut, tak takut menyambut maut.
Tapi ia, juga orang-orang yang tubuhnya telah lama tertanam dan tumbuh-biak-berakar di kampung nelayan ini, adalah sekelompok paranoid, yang menanggung kecemasan pada dua frasa. Dua frasa ini merupa hantu, bergentayangan, menyusup, menyelinap, dan acapkali hadir dalam sengkarut mimpi, mengganggu tidur. Dan saat bayangannya hadir, ia membawa kaleidoskop peristiwa-peristiwa buruk, yang menyerang, datang beruntun. Maka, ketahuilah bahwa dua frasa itu sesungguhnya kini hadir lebih sebagai sebuah energi negatif yang primitif, selain bahwa ia juga sedang menghadirkan dirinya dalam sosoknya yang energik, molek dan penuh kemegahan.

Tapi mampukah ia, si renta yang bermulut tuah, bertahan untuk tidak menyebut dua frasa itu, yang sesungguhnya telah demikian lekat bersebati di ujung lidahnya, bagai asin laut yang ia cecap setiap hari dan terus mengalir di air liur ke-melayu-annya.

"Ingat ya Tuk, Datuk tak boleh menyebut dua frasa itu. Bahaya!" Demikian proteksi dari yang muda, dari cucu-cicitnya. Dan merekalah yang sesungguhnya membuat ia kian merasa cemas. Di usianya yang susut, ia justru merasa kekangan-kekangan datang menelikung. Tak hanya kekangan fisik karena kerentaan yang datang dari kodrat-kefanaan tubuhnya sendiri, tapi juga kekangan-kekangan yang kerap ia terima dari orang-orang di luar tubuhnya. Orang-orang yang sebenarnya sangat belia untuk mengetahui rasa asam-garam, sangat rentan terhadap patahnya pepatah-petitih di lidah mereka.

Tapi, di saat yang lain, ia merasa aneh. Kenapa dua frasa itu, akhir-akhir ini demikian bergaram di lidahnya, tetapi demikian hambar di lidah orang muda? Tengoklah mereka, orang-orang muda, mengucapkan dua frasa itu seperti angin yang ringan, terlepas begitu saja, dan terhirup tak berasa. Dua frasa itu mereka ucapkan di merata ruang, merata waktu. Dari ruang-ruang keluarga, sampai dalam percakapan di kedai kopi. Dan setelahnya, secara tersurat, memang tak ada satu pun peristiwa buruk yang tampak terjadi, seperti layaknya ketika ia, si lelaki renta, yang mengucapkannya.

"Datuk kan bisa melihat akibatnya, ketika dua frasa itu keluar dari mulut Datuk yang bertuah itu. Badai topan datang menyerang dari arah laut. Habis semua rumah-rumah penduduk. Lintang-pukang seisi kampung nelayan. Nah, kalau Datuk memang tak ingin melihat anak-cucu-cicit datuk porak-poranda, ya sebaiknya Datuk jangan sesekali menyebut dua frasa itu. Dan Datuk tak boleh iri pada kami, ketika kami dengan sangat bebas bisa menyebut dua frasa itu, karena Datuk sendiri tahu bahwa lidah kami memang tak sebertuah lidah Datuk."

Tapi ia, si lelaki renta itu, selalu merasakan ada yang aneh. Instingnya mengatakan bahwa ada badai-topan dalam wujudnya yang lain yang sedang menyerang, sesuatu yang tersirat. Sejak ia mengunci mulut untuk tidak menyebut dua frasa itu, justru kini ia menyaksikan persitiwa-peristiwa buruk yang lain datang, sedang menyusun kaleidoskopnya sendiri. Tengoklah, kenapa kian menjamurnya anak-anak perempuan yang hamil luar nikah, dan anak-anak terlahir tak ber-Ayah. Kenapa kian dahsyatnya anak-anak muda yang tenggen, mengganja, dan saling membangun anarkhi dan istana-istana mimpi dalam tubuh mereka. Kadang-kadang malah mereka kini tampak serupa robot, atau bahkan kerbau dungu, atau serupa mesin-mesin yang bergerak cepat tak berarah, membabi-buta. Akibatnya, kampung nelayan yang serupa tempurung ini, kini lebih tampak sebagai sebuah ruang diskotek tua yang pengap, sebuah ruang yang sedang menanggung beban masa lampau sekaligus beban masa depan.

Dan tengoklah pertikaian demi pertikaian yang terjadi. Jaring Batu hanyalah sebuah sebab, yang membuat perahu-perahu dibakar, orang-orang diculik, dipukul, dan perang saudara kemudian membangun tembok yang sangat angkuh di antara orang-orang Pambang dan orang-orang Rangsang. Hanya egoisme sesat yang membuat mereka lupa bahwa mereka sesungguhnya berasal dari satu rumpun, satu ras, satu suku. Dan mereka para nelayan, yang mestinya adalah para penjaga tepian ini, tapi kini mereka telah menjelma para nelayan yang meruntuhkan tepian ini.

Peristiwa buruk lain yang kini melanda adalah timbulnya beragam penyakit yang aneh. Penyakit-penyakit yang tak bisa disembuhkan hanya dengan tusukan jarum suntik pak mantri, dan kebal dari obat-obat generik yang dijual di kedai-kedai runcit. Dan anehnya lagi, penyakit-penyakit itu membuat si penderita seperti terkunci mulutnya untuk bisa mengucapkan dua frasa itu. Dan biasanya, ujung dari deritanya, mereka kebanyakan menjadi bisu, tak mampu mengucapkan sepatah kata pun selain erangan.

Dan ia, si lelaki renta itu, seolah dapat memastikan bahwa sebab dari semua ini adalah karena kelancangan mereka yang menyebut dua frasa itu secara sembarangan. Tak hanya itu, dua frasa itu kini bahkan telah diperjual-belikan ke mana-mana, karena rupanya ia bernilai tinggi karena dianggap eksotis dan jadi ikon historis. Maka dua frasa itu diproduksi, seperti layaknya memproduksi kayu arang atau ikan asin. Dan anehnya, mereka tidak percaya bahwa lidah mereka sendiri sebenarnya juga bergaram. Tapi mungkin garam dengan rasa asinnya yang lain.

Sesekali ia, lelaki renta itu, pernah juga melemparkan saran, "Sebenarnya kalian juga tak boleh menyebut dan memperlakukan dua frasa itu secara sembarangan. Buruk padahnya nanti." Tapi, saran dari seorang renta yang bersuara parau, bagi mereka, hanya bagai suara gemerisik semak dalam hutan. Dan mereka selalu menjawab dalam bisik yang sumbang, "Maklum, masa mudanya tak sebahagia kita…"
***
Tapi di malam yang mendung itu, ia tak menduga tiba-tiba segerombolan orang secara agak memaksa, membawanya ke tepian laut. Lelaki renta itu bingung, kenapa orang-orang yang biasanya selembe saja padanya, kini demikian bersemangat memintanya untuk ikut bersama mereka. Apakah ada sebuah perayaan? Setahu ia, di sepanjang bulan ini tak ada perayaan hari besar maupun perayaan adat. Dan, kalaupun ada, biasanya ia lebih sering tidak diundang, karena mungkin dianggap telah demikian uzur, atau mungkin kehadirannya membuat orang-orang muda tak bebas berekspresi, karena pastilah terkait dengan pantang-larang.

Sesampainya di tepian laut, ia menyaksikan orang-orang telah duduk bersila, sebagian bersimpuh, di atas pasir hitam. Mereka tampak tertunduk demikian hikmat. Di bibir pantai, terlihat beberapa buah perahu yang berbaris, seperti barisan meriam yang moncongnya mengarah ke laut, siap diluncurkan. "Ah, inilah satu frasa itu, yang tampaknya akan dilayarkan ke satu frasa yang lain," pikir lelaki renta itu. Dan ia langsung dapat menduga bahwa akan ada sebuah upacara pengobatan tradisional. Tapi siapa yang sakit?

Seorang muda, tiba-tiba seperti berbisik ke telinga lelaki renta itu. "Datuk, kami mengundang Datuk ke sini untuk meminta Datuk supaya bisa mengobati kami semua." Lelaki renta yang dipanggil Datuk itu agak terkejut. Keningnya berkerut. Ia tidak melihat ada gejala atau tanda-tanda bahwa orang-orang yang berada di sini dalam keadaan sakit. Yang tampak olehnya adalah sekumpulan besar orang yang seperti sedang berdoa. Tapi pemuda itu berbisik lagi, "Datuk, kami semua yang berkumpul di sini sedang menderita penyakit bisu. Sebagian mereka telah benar-benar bisu dan tak bisa mengucapkan sepatah kata pun. Dan sebagian kecil yang lain, termasuk saya, tak bisa mengucapkan dua frasa itu, Datuk. Sementara untuk melakukan upacara ini tentu harus mengucapkan dua frasa itu kan, Datuk? Untuk itu, kami semua meminta Datuk untuk melakukan prosesi pengobatan… …pengobatan…pengobatan…tak bisa Datuk, saya betul-betul tak bisa mengucapkannya." Lidah pemuda itu seperti tersangkut saat hendak menyebut sebuah frasa.

Lelaki renta itu seperti tak percaya. Tapi kepalanya tampak mengangguk-angguk perlahan. Lalu ia mendekatkan mulutnya ke telinga pemuda, dan membalas berbisik, "Anak muda, kalian pernah melarangku untuk mengucapkan dua frasa itu. Kini kalian juga yang meminta aku untuk mengucapkannya. Apakah kalian tak takut badai topan yang akan menyerang? Kalian tak takut maut?"

Pemuda itu tertunduk ragu. Tak lama kemudian berbisik kembali. "Datuk, kami semua pasrah. Kalaulah ditakdirkan untuk menerima badai topan, dan kami harus mati karenanya, mungkin itu akan lebih baik daripada kami harus hidup membisu, dan tak bisa mengucapkan dua frasa itu…"

Bibir lelaki renta itu mengguratkan senyum. Ia kini tak yakin bahwa ia akan mampu bertahan untuk tidak menyebut dua frasa itu, yang sesungguhnya telah demikian lekat bersebati di ujung lidahnya, bagai asin laut yang ia cecap setiap hari dan terus mengalir di air liur ke-melayu-annya. Paling tidak di dalam hatinya, ia senantiasa mengucapkan dua frasa itu menjadi sebuah kalimat, Lancang Kuning yang tersesat di tepian Selat Melaka.***

Kisah Tak Terlupa


Mentari pagi,
Belum tampakkan sinarnya
Tapi, Kami tlah datang
Dengan bekal ,.
Niat tuk jadi lebih baik

Siang pun datamg
Ku peroleh,.
Berbagai arti kebersamaan
Dan berbagai pelajaran yang berguna

Senja t’lah tiba
Dan ia pun seakan tersenyum
Dengan langkah kegembiraan kami
Dengan hati yang riang

Malam pun menjemput
Ku dapatkan,..
Berbagai makna kekompakan, keberanian
Sbagai bekal tuk jadi,..
Seorang SATRIA

Beribu petuah ku dapat
Aku pum mengerti ,..
Arti kekompakan yang sebenarnya
Yang membuat kami,.
Akan terus bersama

Andai,
Waktu sanggup kuputar
Aku pun ingin kembali
Dan mengulang semuanya kembali


Rabu, 06 April 2011

A7x - Afterlife

Like walking into a dream, so unlike what you've seen
so unsure but it seems, ’cause we’ve been waiting for you
Fallen into this place, just giving you a small taste
of your afterlife here so stay, you'll be back here soon anyway

I see a distant light, but girl this can't be right
Such a surreal place to see so how did this come to be
Arrived too early

And when I think of all the places I just don't belong
I've come to grips with life and realize this is going too far

I don't belong here, we gotta move on dear escape from this afterlife
’Cause this time I'm right to move on and on, far away from here

A place of hope and no pain, perfect skies with no rain
Can leave this place but refrain, ’cause we've been waiting for you
Fallen into this place, just giving you a small taste
of your afterlife here so stay, you'll be back here soon anyway

This peace on earth's not right (with my back against the wall)
No pain or sign of time (I’m much too young to fall)
So out of place don't wanna stay, I feel wrong and that's my sign
I've made up my mind

Gave me your hand but realize I just wanna say goodbye
Please understand I have to leave and carry on my own life

I don't belong here, I gotta move on dear escape from this afterlife
’Cause this time I'm right to move on and on, far away from here
Got nothing against you and surely I'll miss you
This place full of peace and light, and I’d hope you might
take me back inside when the time is right

Loved ones back home all crying ’cause they're already missing me
I pray by the grace of God that there's somebody listening
Give me a chance to be that person I wanna be
(I am unbroken; I’m choking on this ecstasy)
Oh Lord I'll try so hard but you gotta let go of me
(Unbreak me, unchain me, I need another chance to live)

(Fast Guitar Solo)
(Screaming)
(Laughing)

I don't belong here, I gotta move on dear escape from this afterlife
’Cause this time I'm right to move on and on, far away from here
Got nothing against you and surely I'll miss you
This place full of peace and light, and I’d hope you might
take me back inside when the time is right

Bullet For My Valentine - All These Things I Hate



Songwriters: TUCK, MATTHEW/JAMES, JASON/PAGET, MICHAEL/TOMAS, MICHAEL

Once more I'll say goodbye to you
Things happen but we don't really know why
If it's supposed to be like this
Why do most of us ignore the chance to miss?
Oh, yeah

Torn apart at the seams of my dreams turn to tears
I'm not feelin' this situation
Run away try to find that safe place you can hide
It's the best place to be when you're feeling like

Me
(Me)
Yeah
(Yeah)
All these things I hate revolve around

Me
(Me)
Yeah
(Yeah)
Just back off before I snap

Once more you tell those lies to me
Why can't you just be straight up with honesty?
(Honesty)
When you say those things in my ear
Why do you always tell me what you wanna hear?
(Wanna hear)
Oh yeah
(Yeah)

Wear your heart on your sleeve, make things hard to believe
I'm not feelin' this situation
Run away try to find that safe place you can hide
It's the best place to be when you're feeling like

Me
(Me)
Yeah
(Yeah)
All these things I hate revolve around

Me
(Me)
Yeah
(Yeah)
Just back off before I snap

And you'll see
(Yeah)
Me
(Me)
All these things I hate revolve around

Me
(Me)
Yeah
(Yeah)
Just back off before I snap

Torn apart of the seams of my dreams, turn to tears
I'm not feelin' this situation
Run away try to find that safe place you can hide
It's the best place to be when you're feeling like me
(It's the best place to be when you're)

Me
(Me)
Yeah
(Yeah)
All these things I hate revolve around

Me
(Me)
Yeah
(Yeah)
Just back off before I snap

And you'll see
(Yeah)
Me
(Me)
All these things I hate revolve around

Me
(Me)
Yeah
(Yeah)
Just back off before I snap

Bullet For My Valentine - All These Things I Hate



Songwriters: TUCK, MATTHEW/JAMES, JASON/PAGET, MICHAEL/TOMAS, MICHAEL

Once more I'll say goodbye to you
Things happen but we don't really know why
If it's supposed to be like this
Why do most of us ignore the chance to miss?
Oh, yeah

Torn apart at the seams of my dreams turn to tears
I'm not feelin' this situation
Run away try to find that safe place you can hide
It's the best place to be when you're feeling like

Me
(Me)
Yeah
(Yeah)
All these things I hate revolve around

Me
(Me)
Yeah
(Yeah)
Just back off before I snap

Once more you tell those lies to me
Why can't you just be straight up with honesty?
(Honesty)
When you say those things in my ear
Why do you always tell me what you wanna hear?
(Wanna hear)
Oh yeah
(Yeah)

Wear your heart on your sleeve, make things hard to believe
I'm not feelin' this situation
Run away try to find that safe place you can hide
It's the best place to be when you're feeling like

Me
(Me)
Yeah
(Yeah)
All these things I hate revolve around

Me
(Me)
Yeah
(Yeah)
Just back off before I snap

And you'll see
(Yeah)
Me
(Me)
All these things I hate revolve around

Me
(Me)
Yeah
(Yeah)
Just back off before I snap

Torn apart of the seams of my dreams, turn to tears
I'm not feelin' this situation
Run away try to find that safe place you can hide
It's the best place to be when you're feeling like me
(It's the best place to be when you're)

Me
(Me)
Yeah
(Yeah)
All these things I hate revolve around

Me
(Me)
Yeah
(Yeah)
Just back off before I snap

And you'll see
(Yeah)
Me
(Me)
All these things I hate revolve around

Me
(Me)
Yeah
(Yeah)
Just back off before I snap

Bullet For My Valentine



Bullet For My Valentine (disingkat jadi BFMV, B4MV, atau Bullet) adalah
band metalcore dari Bridgend, dibentuk pada tahun 1998. Band ini terdiri dari Matt Tuck (vokal, gitar ritme), Michael Paget (lead guitar), Jason James (gitar bass, backing vokal), dan Michael Thomas (drum). Mereka dibentuk dengan nama Jeff Killed John dan memulai karir musik mereka dengan mengcover lagu-lagu Metallica dan Nirvana. Jeff Killed John mencatat enam lagu yang tidak dirilis, dua lagu ini kemudian didaur ulang dalam karir mereka sebagai Bullet for My Valentine. Kesulitan keuangan membuat Jeff Killed John melakukan perubahan nama, yang diikuti dengan perubahan arah musik. Pada tahun 2002, band ini dijamin kontrak lima-album dengan Sony BMG. Band ini telah menyatakan bahwa musik mereka dipengaruhi oleh band heavy metal klasik seperti Metallica, Iron Maiden, dan Slayer. Band ini merupakan bagian dari scene musik Cardiff.

Berikut Profil Band Metal ini :
Nama : Bullet For My Valentine
Nama Lain : BFMV, B4MV, Bullet dll.
Asal : Bridgend, Wales
Genre : Metalcore
Tahun aktif : 1995 s/d sekarang
Persahaan Rekaman : Columbia (UK), Trustkill Records (US), Gun Records / Sony BMG, Jive Records (sekarang)
Anggota : Matt Tuck, Michael Paget, Jason James dan Michael Thomas.
Mantan Anggota : Nick Crandle

Jangan Menyebut Dua Frasa Itu

Jangan Menyebut Dua Frasa Itu

Cerpen Marhalim Zaini

Yang hidup di tepi laut, tak takut menyambut maut.
Tapi ia, juga orang-orang yang tubuhnya telah lama tertanam dan tumbuh-biak-berakar di kampung nelayan ini, adalah sekelompok paranoid, yang menanggung kecemasan pada dua frasa. Dua frasa ini merupa hantu, bergentayangan, menyusup, menyelinap, dan acapkali hadir dalam sengkarut mimpi, mengganggu tidur. Dan saat bayangannya hadir, ia membawa kaleidoskop peristiwa-peristiwa buruk, yang menyerang, datang beruntun. Maka, ketahuilah bahwa dua frasa itu sesungguhnya kini hadir lebih sebagai sebuah energi negatif yang primitif, selain bahwa ia juga sedang menghadirkan dirinya dalam sosoknya yang energik, molek dan penuh kemegahan.

Tapi mampukah ia, si renta yang bermulut tuah, bertahan untuk tidak menyebut dua frasa itu, yang sesungguhnya telah demikian lekat bersebati di ujung lidahnya, bagai asin laut yang ia cecap setiap hari dan terus mengalir di air liur ke-melayu-annya.

"Ingat ya Tuk, Datuk tak boleh menyebut dua frasa itu. Bahaya!" Demikian proteksi dari yang muda, dari cucu-cicitnya. Dan merekalah yang sesungguhnya membuat ia kian merasa cemas. Di usianya yang susut, ia justru merasa kekangan-kekangan datang menelikung. Tak hanya kekangan fisik karena kerentaan yang datang dari kodrat-kefanaan tubuhnya sendiri, tapi juga kekangan-kekangan yang kerap ia terima dari orang-orang di luar tubuhnya. Orang-orang yang sebenarnya sangat belia untuk mengetahui rasa asam-garam, sangat rentan terhadap patahnya pepatah-petitih di lidah mereka.

Tapi, di saat yang lain, ia merasa aneh. Kenapa dua frasa itu, akhir-akhir ini demikian bergaram di lidahnya, tetapi demikian hambar di lidah orang muda? Tengoklah mereka, orang-orang muda, mengucapkan dua frasa itu seperti angin yang ringan, terlepas begitu saja, dan terhirup tak berasa. Dua frasa itu mereka ucapkan di merata ruang, merata waktu. Dari ruang-ruang keluarga, sampai dalam percakapan di kedai kopi. Dan setelahnya, secara tersurat, memang tak ada satu pun peristiwa buruk yang tampak terjadi, seperti layaknya ketika ia, si lelaki renta, yang mengucapkannya.

"Datuk kan bisa melihat akibatnya, ketika dua frasa itu keluar dari mulut Datuk yang bertuah itu. Badai topan datang menyerang dari arah laut. Habis semua rumah-rumah penduduk. Lintang-pukang seisi kampung nelayan. Nah, kalau Datuk memang tak ingin melihat anak-cucu-cicit datuk porak-poranda, ya sebaiknya Datuk jangan sesekali menyebut dua frasa itu. Dan Datuk tak boleh iri pada kami, ketika kami dengan sangat bebas bisa menyebut dua frasa itu, karena Datuk sendiri tahu bahwa lidah kami memang tak sebertuah lidah Datuk."

Tapi ia, si lelaki renta itu, selalu merasakan ada yang aneh. Instingnya mengatakan bahwa ada badai-topan dalam wujudnya yang lain yang sedang menyerang, sesuatu yang tersirat. Sejak ia mengunci mulut untuk tidak menyebut dua frasa itu, justru kini ia menyaksikan persitiwa-peristiwa buruk yang lain datang, sedang menyusun kaleidoskopnya sendiri. Tengoklah, kenapa kian menjamurnya anak-anak perempuan yang hamil luar nikah, dan anak-anak terlahir tak ber-Ayah. Kenapa kian dahsyatnya anak-anak muda yang tenggen, mengganja, dan saling membangun anarkhi dan istana-istana mimpi dalam tubuh mereka. Kadang-kadang malah mereka kini tampak serupa robot, atau bahkan kerbau dungu, atau serupa mesin-mesin yang bergerak cepat tak berarah, membabi-buta. Akibatnya, kampung nelayan yang serupa tempurung ini, kini lebih tampak sebagai sebuah ruang diskotek tua yang pengap, sebuah ruang yang sedang menanggung beban masa lampau sekaligus beban masa depan.

Dan tengoklah pertikaian demi pertikaian yang terjadi. Jaring Batu hanyalah sebuah sebab, yang membuat perahu-perahu dibakar, orang-orang diculik, dipukul, dan perang saudara kemudian membangun tembok yang sangat angkuh di antara orang-orang Pambang dan orang-orang Rangsang. Hanya egoisme sesat yang membuat mereka lupa bahwa mereka sesungguhnya berasal dari satu rumpun, satu ras, satu suku. Dan mereka para nelayan, yang mestinya adalah para penjaga tepian ini, tapi kini mereka telah menjelma para nelayan yang meruntuhkan tepian ini.

Peristiwa buruk lain yang kini melanda adalah timbulnya beragam penyakit yang aneh. Penyakit-penyakit yang tak bisa disembuhkan hanya dengan tusukan jarum suntik pak mantri, dan kebal dari obat-obat generik yang dijual di kedai-kedai runcit. Dan anehnya lagi, penyakit-penyakit itu membuat si penderita seperti terkunci mulutnya untuk bisa mengucapkan dua frasa itu. Dan biasanya, ujung dari deritanya, mereka kebanyakan menjadi bisu, tak mampu mengucapkan sepatah kata pun selain erangan.

Dan ia, si lelaki renta itu, seolah dapat memastikan bahwa sebab dari semua ini adalah karena kelancangan mereka yang menyebut dua frasa itu secara sembarangan. Tak hanya itu, dua frasa itu kini bahkan telah diperjual-belikan ke mana-mana, karena rupanya ia bernilai tinggi karena dianggap eksotis dan jadi ikon historis. Maka dua frasa itu diproduksi, seperti layaknya memproduksi kayu arang atau ikan asin. Dan anehnya, mereka tidak percaya bahwa lidah mereka sendiri sebenarnya juga bergaram. Tapi mungkin garam dengan rasa asinnya yang lain.

Sesekali ia, lelaki renta itu, pernah juga melemparkan saran, "Sebenarnya kalian juga tak boleh menyebut dan memperlakukan dua frasa itu secara sembarangan. Buruk padahnya nanti." Tapi, saran dari seorang renta yang bersuara parau, bagi mereka, hanya bagai suara gemerisik semak dalam hutan. Dan mereka selalu menjawab dalam bisik yang sumbang, "Maklum, masa mudanya tak sebahagia kita…"
***
Tapi di malam yang mendung itu, ia tak menduga tiba-tiba segerombolan orang secara agak memaksa, membawanya ke tepian laut. Lelaki renta itu bingung, kenapa orang-orang yang biasanya selembe saja padanya, kini demikian bersemangat memintanya untuk ikut bersama mereka. Apakah ada sebuah perayaan? Setahu ia, di sepanjang bulan ini tak ada perayaan hari besar maupun perayaan adat. Dan, kalaupun ada, biasanya ia lebih sering tidak diundang, karena mungkin dianggap telah demikian uzur, atau mungkin kehadirannya membuat orang-orang muda tak bebas berekspresi, karena pastilah terkait dengan pantang-larang.

Sesampainya di tepian laut, ia menyaksikan orang-orang telah duduk bersila, sebagian bersimpuh, di atas pasir hitam. Mereka tampak tertunduk demikian hikmat. Di bibir pantai, terlihat beberapa buah perahu yang berbaris, seperti barisan meriam yang moncongnya mengarah ke laut, siap diluncurkan. "Ah, inilah satu frasa itu, yang tampaknya akan dilayarkan ke satu frasa yang lain," pikir lelaki renta itu. Dan ia langsung dapat menduga bahwa akan ada sebuah upacara pengobatan tradisional. Tapi siapa yang sakit?

Seorang muda, tiba-tiba seperti berbisik ke telinga lelaki renta itu. "Datuk, kami mengundang Datuk ke sini untuk meminta Datuk supaya bisa mengobati kami semua." Lelaki renta yang dipanggil Datuk itu agak terkejut. Keningnya berkerut. Ia tidak melihat ada gejala atau tanda-tanda bahwa orang-orang yang berada di sini dalam keadaan sakit. Yang tampak olehnya adalah sekumpulan besar orang yang seperti sedang berdoa. Tapi pemuda itu berbisik lagi, "Datuk, kami semua yang berkumpul di sini sedang menderita penyakit bisu. Sebagian mereka telah benar-benar bisu dan tak bisa mengucapkan sepatah kata pun. Dan sebagian kecil yang lain, termasuk saya, tak bisa mengucapkan dua frasa itu, Datuk. Sementara untuk melakukan upacara ini tentu harus mengucapkan dua frasa itu kan, Datuk? Untuk itu, kami semua meminta Datuk untuk melakukan prosesi pengobatan… …pengobatan…pengobatan…tak bisa Datuk, saya betul-betul tak bisa mengucapkannya." Lidah pemuda itu seperti tersangkut saat hendak menyebut sebuah frasa.

Lelaki renta itu seperti tak percaya. Tapi kepalanya tampak mengangguk-angguk perlahan. Lalu ia mendekatkan mulutnya ke telinga pemuda, dan membalas berbisik, "Anak muda, kalian pernah melarangku untuk mengucapkan dua frasa itu. Kini kalian juga yang meminta aku untuk mengucapkannya. Apakah kalian tak takut badai topan yang akan menyerang? Kalian tak takut maut?"

Pemuda itu tertunduk ragu. Tak lama kemudian berbisik kembali. "Datuk, kami semua pasrah. Kalaulah ditakdirkan untuk menerima badai topan, dan kami harus mati karenanya, mungkin itu akan lebih baik daripada kami harus hidup membisu, dan tak bisa mengucapkan dua frasa itu…"

Bibir lelaki renta itu mengguratkan senyum. Ia kini tak yakin bahwa ia akan mampu bertahan untuk tidak menyebut dua frasa itu, yang sesungguhnya telah demikian lekat bersebati di ujung lidahnya, bagai asin laut yang ia cecap setiap hari dan terus mengalir di air liur ke-melayu-annya. Paling tidak di dalam hatinya, ia senantiasa mengucapkan dua frasa itu menjadi sebuah kalimat, Lancang Kuning yang tersesat di tepian Selat Melaka.***

Kisah Tak Terlupa


Mentari pagi,
Belum tampakkan sinarnya
Tapi, Kami tlah datang
Dengan bekal ,.
Niat tuk jadi lebih baik

Siang pun datamg
Ku peroleh,.
Berbagai arti kebersamaan
Dan berbagai pelajaran yang berguna

Senja t’lah tiba
Dan ia pun seakan tersenyum
Dengan langkah kegembiraan kami
Dengan hati yang riang

Malam pun menjemput
Ku dapatkan,..
Berbagai makna kekompakan, keberanian
Sbagai bekal tuk jadi,..
Seorang SATRIA

Beribu petuah ku dapat
Aku pum mengerti ,..
Arti kekompakan yang sebenarnya
Yang membuat kami,.
Akan terus bersama

Andai,
Waktu sanggup kuputar
Aku pun ingin kembali
Dan mengulang semuanya kembali


Copyright @ "Goresan Saya " | Floral Day theme designed by SimplyWP | Bloggerized by GirlyBlogger